Lafal merupakan ucapan seseorang pada huruf ataupun kata. Terkadang, puisi dibuat dengan bahasa dan kata yang tidak terlalu umum didengar. Maka dari itu, pelafalan huruf dan kata yang diucapkan harus jelas agar pendengar tidak salah mengartikannya.
Cara Mengucapkan Kata-kata dalam Pu Disebut
Sebelum kita membahas cara membaca puisi, penting untuk memahami definisi puisi itu sendiri. Ketika berbicara tentang puisi, tidak lengkap rasanya jika tidak menyebut beberapa penyair terkenal Indonesia seperti Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar, dan W.S Rendra. Mereka telah mengabdikan hidup mereka untuk menciptakan banyak karya puisi yang luar biasa.
Untuk memulai belajar teknik membaca puisi, kita bisa mulai dengan memahami puisi singkat tentang cinta karya Sapardi Djoko Damono berikut ini. Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap puisi, mari kita telaah dan resapi kata-kata indah yang diungkapkan dalam karya sastra ini.
Setelah membaca puisi tersebut, kita akan dapat memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair. Itulah keindahan dari puisi. Puisi digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang melalui penggunaan kata-kata yang indah dan bermakna.
Menurut Pradopo, puisi adalah sebuah tulisan yang memiliki irama dan digunakan untuk mengungkapkan pemikiran seseorang. Tujuannya adalah untuk membangkitkan perasaan dan imajinasi pembacanya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kita dapat merasakan emosi yang disampaikan oleh penyair melalui puisinya. Jika kita terbiasa membaca puisi, kita juga dapat menggunakan kata-kata dalam puisi tersebut untuk memunculkan imajinasi di dalam pikiran kita.
Setelah seorang penyair berhasil menciptakan puisi, biasanya karyanya akan dibacakan oleh seseorang yang disebut deklamator. Tujuannya adalah agar puisi tersebut dapat dinikmati oleh banyak orang. Sebagai deklamator, mereka membacakan puisi dengan suara yang lantang dan penuh perasaan.
Istilah untuk mengucapkan kata-kata dalam pu adalah apa?
Dalam puisi, cara mengucapkan bunyi kata disebut lafal. Lafal adalah bagaimana kita melafalkan atau mengucapkan suara-suara dalam sebuah kata. Dalam proses membaca puisi, penting untuk memperhatikan lafal karena dapat memberikan nuansa dan ritme yang khas pada puisi tersebut. Lafal juga dapat mempengaruhi pemahaman dan interpretasi pembaca terhadap makna dari setiap kata dalam puisi.
Cara Mengucapkan Kata Kata Dalam Pu Disebut
Setelah memahami tentang puisi dan tujuan membacanya, kita akan membahas teknik-teknik membaca puisi. Penting untuk memiliki pengetahuan tentang teknik ini karena dapat mengungkapkan makna dan perasaan dalam puisi dengan lebih baik. Tanpa teknik yang tepat, membaca puisi hanya akan menjadi seperti membaca narasi biasa, tanpa mampu merangsang perasaan dan imajinasi pendengar.
Berikut adalah beberapa teknik membaca puisi yang telah dijelaskan oleh Gramedia.com. Menurut penulis Utami, S., Sugiarti, Sutoro, & Sosa, A. (2008), ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat mempelajari teknik membaca puisi: interpretasi atau penafsiran, teknik vokal, dan penampilan. Mari kita bahas satu per satu!
Cara Mengucapkan Kata Kata Dalam Pu Disebut
Teknik membaca puisi yang pertama adalah interpretasi. Interpretasi sendiri merupakan salah satu kemampuan penting yang berkaitan dengan pemahaman terhadap puisi itu sendiri. Interpretasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan penafsiran atau penguasaan terkait arti kata, simbol, atau lambang yang dimasukkan dalam sebuah puisi oleh seorang penyair..
Kunci keberhasilan seorang deklamator dalam membacakan puisi adalah memiliki kemampuan interpretasi yang akurat. Jika interpretasinya tidak tepat, maka pesan atau makna dalam puisi bisa salah dipahami. Selain itu, interpretasi yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi teknik membaca lainnya seperti vokal dan penampilan. Oleh karena itu, kemampuan interpretasi merupakan hal pertama yang harus dikuasai oleh seorang pembaca puisi.
Berikut ini akan diberikan contoh puisi agar Anda dapat melatih kemampuan interpretasi. Saat membaca puisi, terdapat banyak kata asing yang digunakan oleh penyair. Oleh karena itu, penguasaan kosa kata menjadi penting dalam teknik interpretasi.
Salah satu contoh penggunaan kata “sedan” dalam puisi Ibuku Dahulu karya Amir Hamzah.
Tentu arti kata “sedan” dalam puisi berjudul Ibuku Dahulu itu bukan jenis mobil sedan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “sedan” dapat diartikan sebagai isak atau suara tangis yang tertahan-tahan. Pemahaman arti yang benar dapat membuat seorang pembaca puisi menjadi lebih tepat dalam melakukan interpretasi. Dengan pengetahuan yang Kamu miliki tentang sosok ibu yang sedih hingga menahan tangis akibat perilaku anaknya dalam puisi itu, tentu saja akan semakin mempengaruhi bagaimana Kamu dalam menyampaikan pada saat membacakannya, mulai dari ekspresi, gerakan tubuh, hingga intonasi..
Tidak hanya penting untuk memahami arti kata-kata dalam puisi, tetapi juga perlu mampu menginterpretasikan secara menyeluruh. Ini bisa menjadi tantangan jika kamu menemui puisi dengan gaya bahasa yang asing. Namun, di era teknologi saat ini, banyak referensi tentang puisi dapat ditemukan di internet. Kamu dapat menggunakan internet untuk lebih memahami puisi yang ingin dibaca.
Menurut Edward Hirsch, seorang penyair dan profesor, penting bagi pembaca puisi untuk membacanya dengan perlahan dan berulang-ulang. Dengan membaca kata-kata dalam puisi secara berulang-ulang, kita dapat memahami makna yang lebih dalam dari puisi tersebut.
Setelah kita terbiasa menginterpretasikan dan memahami makna puisi dengan benar, langkah selanjutnya adalah mempelajari teknik membaca puisi yang lain, yaitu teknik vokal.
Cara Mengucapkan Kata-Kata Dalam Pu Disebut
Salah satu cara membaca puisi yang kedua adalah dengan menggunakan teknik vokal. Teknik ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menghasilkan suara yang jelas dan sesuai dengan isi puisi yang dibacanya. Ada beberapa hal penting dalam penggunaan teknik vokal agar pembaca dapat menyampaikan makna atau penafsiran puisi kepada pendengar secara efektif.
a. Intonasi
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah intonasi. Menurut Foy Ario, intonasi merupakan kemampuan untuk mengatur kekuatan atau lembutnya pengucapan kata-kata dalam puisi agar dapat menyampaikan makna dengan tepat. Untuk memiliki kemampuan mengatur suara dengan baik, kita bisa menentukan kata-kata yang dianggap penting sehingga dapat memberikan penekanan saat melafalkannya.
Menekankan kata-kata dalam puisi adalah penting dan dikenal sebagai tekanan dinamik. Selain itu, teknik tempo juga digunakan untuk menentukan kecepatan atau lambatnya pengucapan kata dalam membaca puisi.
Dalam dunia sastra, ada beberapa jenis jeda yang umum digunakan dalam pu. Salah satunya adalah jeda alamiah, yaitu jeda yang terjadi secara alami karena struktur kalimat atau pemilihan kata-kata oleh penyair. Jika dilihat secara visual, jeda ini biasanya ditandai dengan adanya spasi kosong antara baris-baris dalam bait.
Selain itu, ada juga jenis-jenis jeda lainnya seperti enjambemen dan caesura. Enjambemen terjadi ketika satu kalimat atau frasa melintasi batas antara dua baris dalam sebuah bait. Hal ini menciptakan efek kelanjutan atau kesinambungan makna dari satu baris ke baris berikutnya.
Sementara itu, caesura adalah pemotongan tiba-tiba di tengah kalimat atau frase di suatu baris dalam bait. Pemotongan ini bisa dilakukan dengan menggunakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), ataupun garis miring (/). Caesura dapat memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat tersebut.
Penggunaan jeda-jeda ini sangat penting untuk menciptakan nuansa dan suasana tertentu dalam pu. Penyair sering kali memilih dengan sengaja jenis-jenis jeda yang sesuai dengan tema dan pesan yang ingin disampaikan dalam pu mereka. Dengan demikian, pengucapan kata-kata dalam pu menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi pemahaman dan interpretasi pembaca terhadap karya sastra tersebut.
Dalam mengucapkan kata-kata dalam pu, penyair juga harus memperhatikan intonasi dan penekanan yang tepat. Hal ini akan membantu menyampaikan emosi atau perasaan yang ingin disampaikan melalui bait-bait pu tersebut. Penggunaan jeda dengan baik juga dapat memberikan efek dramatis pada pembacaan pu, sehingga membuatnya lebih menarik dan berkesan
Salah satu aspek penting dalam teknik vokal adalah memperhatikan jeda. Dalam puisi, yang terdiri dari baris-baris atau larik-larik, seringkali orang membuat kesalahan dengan memberikan jeda ketika berpindah dari satu baris ke baris lainnya.
Istirahat sejenak dalam membaca puisi disebut jeda. Namun, jika kita memberikan jeda pada setiap baris puisi, itu bisa membuat pembacaan terasa terputus-putus dan mengganggu pendengar saat mencoba memahami atau menikmati puisi tersebut.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memperhatikan tanda baca dalam puisi. Misalnya, jika menemui tanda koma (,), kita dapat memberikan jeda singkat. Sedangkan jika menemui tanda titik (.), kita bisa melakukan jeda yang lebih lama.
Salah satu contoh penggunaan istilah jeda yang tepat dapat ditemukan dalam puisi “Sajak Matahari” karya W. S. Rendra. Dalam puisi ini, penulis menggunakan jeda dengan cara yang menarik untuk menciptakan ritme dan efek dramatis dalam pembacaan puisinya.
c. Artikulasi
Salah satu aspek penting dalam teknik vokal adalah artikulasi. Artikulasi merujuk pada cara membuat suara menjadi lebih jelas saat mengucapkan kata-kata dalam puisi. Untuk melatih artikulasi, Anda dapat mulai dengan mengucapkan huruf-huruf vokal (/a/, /i/, /u/, /e/, /o/) secara jelas. Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk memperjelas suara adalah dengan membuka dan membentuk mulut sesuai dengan huruf yang diucapkan.
Misalnya, saat Anda mengucapkan suara /o/, pastikan untuk membuka mulut dan membentuk bibir menjadi lingkaran kecil. Anda juga dapat mengucapkan suara /a/ dengan memastikan mulut dan bibir terbuka lebar. Kunci kesuksesan dalam melakukan artikulasi adalah dengan memperhatikan pengucapan setiap huruf dalam puisi.
Dalam pu, cara mengucapkan kata-kata disebut pernafasan. Pernafasan adalah elemen penting dalam membawa pu menjadi hidup dan memberikan ritme yang khas. Melalui pernafasan, penyair dapat mengekspresikan emosi, membangun suasana, dan menyampaikan pesan dengan lebih kuat.
Pernafasan dalam pu dapat bervariasi tergantung pada gaya penulisan masing-masing penyair. Beberapa penyair menggunakan pernafasan pendek dan cepat untuk menciptakan irama yang energik dan dinamis. Sedangkan beberapa lainnya mungkin menggunakan pernafasan panjang dan lambat untuk menciptakan kesan tenang atau introspektif.
Selain itu, penggunaan jeda juga merupakan bagian dari teknik pernafasan dalam pu. Jeda digunakan untuk memberikan ruang bagi pembaca atau pendengar untuk meresapi makna kata-kata yang diucapkan oleh penyair. Dengan demikian, jeda juga berperan penting dalam mempengaruhi ritme serta interpretasi sebuah pu.
Ketika membaca pu secara lisan, penting bagi pembaca atau penghuni ruangan tersebut untuk mengambil napas dengan tepat sesuai dengan arahan yang diberikan oleh penyair melalui tanda-tanda baca seperti koma atau titik. Hal ini akan membantu menjaga aliran suara agar tetap harmonis sepanjang pembacaan
Salah satu aspek penting dalam teknik vokal adalah pernafasan. Kemampuan untuk mengatur nafas dengan baik sangatlah penting agar tidak kehabisan napas saat membacakan puisi. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menggunakan pernafasan dari perut. Hal ini dapat dilihat ketika perut kita mengembang saat menarik napas.
Dalam pu, cara mengucapkan kata-kata disebut sebagai performance atau penampilan
Teknik membaca puisi yang terakhir ini berkaitan langsung dengan penampilan atau apa yang bisa dilihat oleh penonton. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan yang baik, yakni ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah dapat menggambarkan tentang emosi seseorang. Secara otomatis, apabila raut wajah yang Kamu tampilkan adalah senang, tentu akan berbeda dengan raut wajah pada saat marah atau sedih.
Dalam membaca puisi, bahasa tubuh adalah gerakan fisik yang dilakukan seseorang. Contohnya adalah mengangkat tangan dengan kuat untuk mengekspresikan semangat dalam puisi. Ekspresi wajah dan bahasa tubuh dapat meningkatkan penampilan kita secara keseluruhan.
Selain menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi, penting bagi seseorang yang membacakan puisi untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Rasa percaya diri ini akan membuat penampilan lebih tenang dan santai saat membaca puisi dengan penghayatan penuh. Sebagai pembaca puisi, kita juga perlu berani menatap mata penonton sebagai cara efektif untuk menyampaikan emosi dari puisi kepada mereka.
Cara Mengucapkan Kata Kata Dalam Pu Disebut
Pu adalah bentuk karya sastra yang memiliki kekhasan dalam penggunaan bahasa. Salah satu elemen penting dalam pu adalah kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman penulis.
Dalam pu, cara mengucapkan kata-kata memiliki peranan yang sangat penting. Pengucapan kata-kata ini dapat menciptakan ritme, irama, dan nada tertentu dalam pu tersebut. Oleh karena itu, pemilihan kata dan cara mengucapkannya haruslah dilakukan dengan hati-hati agar pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penulis dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Berikut ini beberapa contoh cara mengucapkan kata-kata dalam pu
1. Mendayu-dayu: Penggunaan suara lembut dan merdu saat membacakan pu dapat memberikan kesan romantis atau melankolis pada pembaca.
Contoh:
“Duhai cinta,
Terbangun di malam sunyi
Mendayu-dayu rinduku padamu”
2. Bergema: Menggunakan suara keras dan bergetar saat membacakan pu dapat menciptakan efek dramatis atau kuat pada pembaca.
Contoh:
“Jerit tangisku bergema
Di tengah hujan deras
Mengguncang bumi yang terdiam”
3. Berirama: Memperhatikan pola irama dalam penyusunan kalimat juga merupakan hal penting dalam sebuah pu.
Contoh:
“Aku menari-nari di atas awan putih
Melompat-lompat seperti burung bebas
Menyanyikan lagu kebebasan”
4. Berhenti-henti: Menggunakan jeda atau pause dalam membacakan pu dapat memberikan efek ketegangan atau kesedihan pada pembaca.
Contoh:
“Aku mencari
Jejak-jejakmu yang hilang
Di antara kabut malam”
5. Tercepat: Membaca pu dengan cepat dapat menciptakan efek kegembiraan, semangat, atau kegelisahan pada pembaca.
Contoh:
“Berlari-larilah kau sayapkan kakimu
Tak ada waktu untuk berdiam diri
Kejarlah impianmu hingga tercapai”
Dalam mengucapkan kata-kata dalam pu, penulis juga perlu memperhatikan intonasi dan ekspresi wajahnya. Hal ini akan membantu menyampaikan emosi dan nuansa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Dengan cara mengucapkan kata-kata yang tepat, sebuah pu dapat menjadi lebih hidup dan mampu menyentuh hati pembacanya. Oleh karena itu, penting bagi para penyair untuk selalu memperhatikan penggunaan kata-kata dan cara mengucapkannya dalam setiap karya punya
Setelah Anda mempelajari berbagai cara membaca puisi, berikut ini adalah contoh-contoh puisi yang bisa digunakan saat belajar membaca puisi. Selamat menikmati proses pembelajaran.
Teknik Membaca Pu dengan Lancar dan Ekspresif
Mengasah Kemampuan Mengucapkan Kata-Kata dalam Pu
Pentingnya Pronunsiasi yang Tepat dalam Membaca Pu
Berikut adalah beberapa fitur yang ditawarkan oleh aplikasi perpustakaan kami:
– Mencatat aktivitas log pengguna secara khusus
– Mengakses ribuan buku dari penerbit terkemuka dengan mudah
– Kemudahan dalam mengelola dan mengontrol koleksi perpustakaan Anda sendiri
– Tersedia di platform Android dan IOS untuk kemudahan aksesibilitas
– Admin dashboard yang memungkinkan Anda melihat laporan analisis tentang penggunaan aplikasi
– Menyediakan laporan statistik lengkap untuk memberikan informasi yang diperlukan
– Aplikasi ini aman, praktis, dan efisien dalam menyimpan data serta menjalankan fungsi-fungsinya.
Pengucapan dalam membaca pu disebut apa?
Berdasarkan pemaparan tersebut, artikulasi dalam membaca puisi adalah teknik mengucapkan kata demi kata dengan benar dan jelas. Dalam membaca puisi, penting untuk memperhatikan setiap suku kata dan bunyi yang ada dalam kalimat-kalimatnya. Artikulasi ini bertujuan agar makna dari puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar.
Dalam melakukan artikulasi, perlu diperhatikan pengucapan huruf-huruf vokal dan konsonan secara tepat. Setiap suara harus dihasilkan dengan jelas sehingga pendengar dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisinya. Selain itu, penekanan pada beberapa kata juga perlu diperhatikan agar memberikan efek dramatis atau emosional sesuai dengan maksud penyair.
Artikulasi merupakan salah satu kunci utama dalam membaca puisi dengan baik dan menjiwai isi dari setiap barisnya. Dengan menguasai teknik ini, pembacanya akan mampu menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah puisi secara lebih kuat dan mendalam kepada para pendengarnya.
Daftar:
1. Artikulasi adalah teknik mengucapkan kata demi kata dalam membaca puisi.
2. Tujuan dari artikulasi adalah agar makna dari puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar.
3. Pengucapan huruf-huruf vokal dan konsonan harus dilakukan secara tepat.
4. Penekanan pada beberapa kata juga perlu diperhatikan untuk memberikan efek dramatis atau emosional.
5.Artikel berikut menjelaskan pentingnya artikulasi dalam membaca puisi dan bagaimana teknik ini dapat membantu menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam puisi dengan lebih kuat dan mendalam.
Membaca pu dengan penuh ekspresi
Salah satu aspek penting dalam membaca puisi adalah kemampuan untuk mengungkapkan ekspresi dengan tepat. Ekspresi ini berkaitan dengan cara kita menyampaikan maksud, gagasan, atau perasaan yang terkandung dalam puisi melalui raut wajah dan intonasi suara. Dalam membaca puisi, pengucapan kata-kata memiliki peranan yang sangat penting karena dapat mempengaruhi pemahaman dan kesan yang diberikan kepada pendengar.
Ketika mengucapkan kata-kata dalam sebuah puisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pilihan vokal dan konsonan harus diucapkan dengan jelas agar pendengar dapat memahami setiap kata secara baik. Penggunaan intonasi juga sangat penting untuk memberikan nuansa emosi atau suasana tertentu sesuai dengan isi dari puisi tersebut.
Selain itu, penekanan pada suku kata atau kata kunci juga bisa meningkatkan pemahaman tentang makna dari sebuah kalimat atau baris dalam puisi. Misalnya, jika ada kalimat yang ingin disoroti sebagai pesan utama dari puisinya, maka penekanan pada bagian tersebut akan membuat pendengar lebih fokus dan mendapatkan pesannya dengan jelas.
Dalam melakukan pembacaan puisi secara efektif, latihan menjadi faktor kunci untuk meningkatkan kemampuan ekspresif kita. Melakukan latihan berulang-ulang akan membantu kita menjadi lebih percaya diri saat mengucapkan kata-kata dalam sebuah sajak serta mampu mengekspresikannya sesuai dengan maksud sang penyair.
Dengan demikian, pengucapan kata-kata dalam puisi memiliki peranan yang sangat penting dalam menyampaikan makna dan emosi yang terkandung di dalamnya. Dengan memperhatikan pilihan vokal, konsonan, intonasi, penekanan kata kunci, serta melatih kemampuan ekspresif kita secara berkala, kita dapat membaca puisi dengan lebih baik dan memberikan pengalaman mendalam kepada pendengar.
Bagaimana cara melafalkannya?
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Setiap kata memiliki lafal yang berbeda-beda tergantung dari latar belakang individu atau kelompok tersebut. Misalnya, kata “rumah” dapat diucapkan dengan variasi lafal seperti “ru-mah”, “ro-moh”, atau “ruh-muh”. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh faktor regional, sosial, pendidikan, dan budaya.
Penting untuk dicatat bahwa perbedaan lafal bukanlah kesalahan dalam pengucapan kata-kata. Setiap individu memiliki hak untuk menggunakan lafal sesuai dengan kebiasaannya sendiri. Namun demikian, ada standar pengucapan yang ditetapkan oleh lembaga resmi seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjadi acuan umum dalam penggunaan bahasa Indonesia.
P.S. Menulis bahasa Indonesia untuk Indonesia merupakan tanggung jawab kita sebagai penutur asli bahasa ini. Dengan memperhatikan dan menjaga kualitas penggunaan bahasa secara benar dan baik, kita turut melestarikan kekayaan budaya bangsa serta meningkatkan pemahaman antara sesama penutur bahasa Indonesia.
Pengertian Bunyi Suara
Dalam tingkat artikulastoris, suatu bunyi yang bersuara adalah bunyi yang terjadi karena getaran pita suara. Bunyi ini dihasilkan ketika udara dari paru-paru melewati pita suara dan menyebabkan getaran pada pita tersebut. Contohnya adalah saat kita mengucapkan kata-kata dalam puisi.
Puisi sering kali menggunakan bahasa yang indah dan kreatif untuk menyampaikan pesan atau perasaan penulisnya. Dalam pengucapan kata-kata dalam puisi, penekanan pada intonasi dan ritme menjadi sangat penting. Penyair akan memilih kata-kata dengan hati-hati untuk menciptakan efek emosional tertentu melalui penggunaan nada, irama, dan vokalisasi.
P.S. Menulis bahasa Indonesia untuk Indonesia.
Membaca pu dengan penuh ekspresi
Selain itu, mimik wajah juga dapat digunakan untuk menekankan makna dari kata-kata dalam puisi. Misalnya, ketika ada kata-kata yang memiliki konotasi kuat seperti “marah” atau “putus asa”, kita bisa menggunakan ekspresi serius dan tegas untuk memberikan penekanan pada makna tersebut.
P.S. Menulis bahasa Indonesia untuk Indonesia.
DILARANG – menggunakan penurunan harga untuk memformat teks.